Jumat, 25 Maret 2011

Agar Bercinta tidak Menjadi Siksaan

KEBANYAKAN orang mungkin mengasosiasikan seks dengan kesenangan, kebahagiaan, dan perasaan cinta. Akan tetapi, perempuan yang kurang beruntung justru bisa merasakan nyeri dan ketidaknyamanan saat berhubungan intim.Sebagian perempuan bahkan mencoba menyembunyikan rasa sakit tersebut, karena takut dinilai kurang antusias atau kurang cinta terhadap pasangan. Padahal, rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks merupakan masalah umum bagi banyak perempuan, dan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor.

Faktor penyebab
Dr. Lissa Rankin, ginekolog sekaligus penulis 'What's Up Down There? Questions You'd Only Ask Your Gynecologist If She Was Your Best Friend,' menjelaskan bahwa rasa sakit yang diasosiasikan dengan seks tidak selalu berarti ada yang salah. Tapi, sudah jelas bahwa rasa sakit itu seharusnya tidak ada.Lantas, bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut? Menurut Rankin, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami mengapa ketidaknyamanan itu terjadi.

''Jika Anda mencoba melakukan hubungan intim ketika sedang tidak terangsang, kurangnya pelumas bisa menyebabkan friksi dan menimbulkan rasa sakit. Bahkan meski pun Anda terangsang, berkurangnya pelumas yang disebabkan oleh kekurangan hormon (seperti vaginitis atrofi, yang dapat terjadi ketika tingkat estrogen rendah setelah menopause atau saat
menyusui) dapat menimbulkan nyeri,'' jelasnya.

Selain itu, terdapat pula sejumlah alasan lain yang lebih umum. Beberapa penyebab lain dari nyeri saat berhubungan seks termasuk kondisi ginekologi, seperti vestibulitis vulva (radang kelenjar vestibular pada pembukaan vagina), vaginismus (kontraksi yang tidak disengaja pada otot-otot vagina yang bisa menyebabkan hubungan seks mustahil dilakukan),
dan vulvodynia (rasa sakit nonspesifik pada vulva, yang sering dialami sebagai perasaan terbakar yang intens).

Meski pun kebanyakan perempuan sering mengalami rasa sakit selama atau setelah berhubungan seksual, hal itu tidak harus berlangsung seumur hidup. Sudah ada sejumlah pengobatan yang terbukti sangat efektif untuk mengatasinya.''Pelumas yang tidak mencukupi dapat diobati dengan pelumas seksual seperti Astroglide atau KY Jelly,'' saran Dr. Rankin. Sejumlah pengobatan alternatif nonmedis yang dapat diambil untuk mencegah atau memperhalus gesekan selama berhubungan intim antara lain:

1. Menggunakan pelumas alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Meski demikian, Dr. Rankin memperingatkan bahwa minyak kelapa harus digunakan secara berhati-hati karena dapat membuat kondom terlepas.
2. Mandi berendam untuk meredakan ketidaknyamanan setelah berhubungan seks.
3. Mencoba posisi bercinta yang berbeda.
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Detiker Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates